Rabu, 04 Maret 2020

Mekanisme Reaksi Eliminasi E1

Mekanisme E1 ialah proses dua langkah. Langkah pertama yaitu ionisasi substrat yang menentukan laju ( lambat) untuk menghasilkan karbokation



Dengan demikian ada dua reaksi yang memungkinkan untuk karbokation. Karbokation dapat bergabung dengan nukleofili, atau dapat kehilangan satu Proton dari atom C di sebelah karbon positif seperti hal nya yang ditunjukkan oleh panah lengkung dan menghasilkan alkena ( proses E1 ).



Karakteristik Mekanisme Reaksi E1


  • Terdapat dua tahap pada mekanisme reaksi E1 ini yaitu ionisasi dan deprotonasi  
  1. Tahap ionisasi yaitu putusnya ikatan karbon- halogen yang menghasilkan zat antara karbokation. Tahap ini merupakan tahap lambat penentu laju reaksi.
  2. tahap deprotonasi karbokation yaitu suatu tahap dimana hilangnya satu proton tetangga menghasilkan alkena. Tahap ini merupakan tahap cepat penentu laju reaksi.
  • Umumnya reaksi E1 terjadi pada alkil halida tersier
  • Reaksi biasanya berlangsung hanya dalam keadaan basah lemah
  • Laju reaksinya hanya dipengaruhi oleh konsentrasi alkil halida
  • Efek isotop deuterium sekunder yang lebih besar dari satu dapat teramati
  • Pada reaksi E1 ini tidak membutuhkan antiperiplanar
  • Pada reaksi ini adanya reaksi penataan ulang karbokation.

Reaksi eliminasi berlangsung dengan alkil halida yang sangat bersubstitusi. Mengapa demikian? Hal ini terjadi karena alkil halida yang sangat bersubstitusi sangat meruah, dan karbokation yang sangat bersubstitusi lebih stabil dibanding kation tersubstitusi primer.

Permasalahan

  1. Mengapa mekanisme reaksi E1 biasanya terjadi hanya dalam kehadiran basa lemah?
  2. Mengapa karbokation pada reaksi E1 dapat bergabung dengan nukleofili?
  3. Bagaimana jika pada rekasi eliminasi E1 ini menggunakan alkil halida primer?

4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. assalamualaikum ermawati
    saya yupita sri rizki
    nim:A1C118071
    akan mencoba menjawab no 2
    Telah diketahui bahwa karbokation merupakan perantara yang labil (tak stabil) dan akan bereaksi terus menerus. Agar karbokation bisa menjadi produk yang stabil maka harus direaksikan dengan nukleofili. Maka proses ini disebut dengan mekanisme SN1. Tetapi, ternyata ada cara lain agar karbokation tersebut bisa menjadi stabil yaitu dengan diberikanlah proton untuk basa dan menjadi sebuah alkena dalam proses eliminasi. Maka proses ini disebut dengan mekanisme E1.teerimakasih

    BalasHapus
  3. Hallo ermawati, perkenalkan saya Nabilah Zahrah (A1C118026) akan mencoba menjawab permasalahan ermawati nomor 1. jika memakai basa kuat misalnya senyawa CH3CH2O-, OH-, atau nitrit (NH2) maka akan menghasilkan reaksi E2 karena di reaksi E2 itu lebih dominan sehingga menggunakan basa kuat dimana pada reaksi E2 tidak lewat karbokationnya sebagai zat antara melainkan berupa reaksi serempak.jika memakai basa lemah dengan pelarut tidak memiliki proton yang polar ketika direaksikan maka hasil reaksinya adalah SN1 maka dari itu, basa lemah digunakan dalam mekanisme reaksi E1

    BalasHapus
  4. Saya Susilawati (A1C11891)
    Saya akan bantu menjawab permasalahan Erma pada no 3,untuk mekanisme E1 terjadi pada alkil tersier karena suatu reaksi E1 berlangsung lewat zat antara karbokation, maka tidak mengherankan bahwa alkil halida tersier lebih cepat daripada alkil halida lain. Reaksi E1 adalah reaksi eliminasi dimana suatu karbokation (suatu zat antara yang tak stabil dan berenergi tinggi, yang dengan segera bereaksi lebih lanjut) dapat memberikan sebuah proton kepada suatu basa dan menghasilkan sebuah alkena dan karbokation yang sangat bersubstitusi lebih stabil dibanding kation tersubstitusi primer.
    Terimakasih

    BalasHapus